Digimonrpgonline.net – Tim Esports Indonesia sukses jadi pemenang umum Kejuaraan Dunia Esports 2022 di Bali berakhir mencapai tiga medali emas serta satu perunggu. Indonesia jadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Esports 2022 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali. Kompetisi Dunia Esports ke- 14 itu sah dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali pada Jumat (2 Desember 2022) serta ditutup pada Pekan (11 Desember 2022). Kabarnya memang sangat membanggakan, melalui atlet game seperti ini pun Tanah Air ikut tersorot.
Sejumlah 105 negara termasuk Indonesia sebagai tuan rumah ambil bagian pada Kompetisi Dunia Esports atau World Esports Championship (WEC) ke- 14 itu. Mengarah Kejuaraan Dunia Tidak cuma berhasil jadi tuan rumah, Indonesia juga sukses mencatatkan hasil membanggakan pada pertandingan itu. Indonesia tampil sebagai juara umum Kompetisi Bumi Esports 2022 dengan raihan keseluruhan empat medali.
Pada perlombaan terakhir, regu Esports Indonesia berhasil mencapai medali emas dari game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). Itu merupakan medali emas skuad Merah Putih pada pertandingan Kejuaraan Dunia Esports 2022. Sebelumnya, dua medali emas berawal dari game DOTA 2 serta eFootball. Sementara itu, satu medali perunggu dipersembahkan oleh regu CS: GO Women. Keseluruhan, Indonesia mencapai empat medali dengan spesifikasi tiga kencana serta satu perunggu pada Kompetisi Bumi Esports ke- 14 di Bali.
Perkembangan Tim Esports Indonesia Hingga Bisa Capai Posisi Kemenangan
Bila kita mengulas asal usul Esport di Indonesia, ternyata perlombaan kompetitif mula- mula yang tercatat terdapat di tahun 1989. Pada tahun itu, kota Surabaya mengadakan kompetisi Super Mario Bros. Yang bertempat di Taman Hiburan Rakyat yang saat ini telah berevolusi jadi Hi-Tech Mall. Kemajuan Esport di Indonesia, termasuk sebagai perusahaan baru, Esport jadi salah satu aspek berolahraga yang potensinya amat besar dengan jumlah gamer di Indonesia yang mencapai nilai 100 juta di tahun 2020.
Tim Esports Indonesia mulai timbul ke permukaan sesudah Eddy Lim, Ketua Umum Indonesia eSports Association( IeSPA), membuat Liga Games di tahun 1999. Permainan DOTA serta Counter Strike merupakan lomba kompetitif awal yang di dalamnya ada delegasi dari Indonesia walaupun belum menggoreskan hasil. Bersamaan berjalannya waktu, dunia Esport Indonesia bertumbuh dengan terus menjadi meluasnya akses internet. Saat ini, masyarakat luas telah sangat memahami permainan Esport semacam DOTA 2, Free Fire, serta Mobile Legends.
Bagian terbanyak dari komunitas esports Indonesia berawal dari golongan mereka yang meminati mobile esports. Tetapi, masih terdapat banyak gamer PC pula. Dengan kemudahan akses untuk bermain games di ponsel pintar yang kemudian semakin mempermudah, hingga tidak heran jika semakin banyak orang Indonesia yang bermain permainan di saat senggang sebagai bentuk hiburan mereka atau mencari penghasilan.
Tidak hanya itu, hiburan siaran kompetitif esports juga ada serta dapat dinikmati untuk seluruh umur serta demografi, alhasil pasar esports Indonesia masih mempunyai potensi yang lebih besar untuk bertumbuh. Dengan pemerintah yang telah menyetujui serta mensupport aplikasi program esports, pastinya kita menginginkan supaya perusahaan esport dapat lekas menjangkau semua pasar Indonesia, hingga ke Asia.
Walaupun esports games PC saat ini tengah tertutup oleh reputasi perusahaan mobile esports di Indonesia, sebetulnya sedang terdapat banyak potensi untuk berkembang di bidang ini. Masih terdapat peluang yang bisa disupport oleh jutaan pemeran aktif yang telah ada di industri games Komputer. Judul permainan Komputer terkenal di Indonesia antara lain: game Dota 2, game Valorant, serta game CS:GO. Ketiganya ialah judul-judul game besar yang dimainkan oleh banyak gamer esports Indonesia tiap hari.
Judul potensial yang lain, semacam League of Legends serta Apex Legends pula tidak kalah terkenal. Tentunya tidak ada satu gamers pun yang tidak mengenali kedua game tersebut. Komputer Gaming dikenal mempunyai kancah profesional yang amat kompetitif, serta tetap saja susah untuk jadi pemain terbaik di games apa pun. Jadi, tidak ada yang tidak mungkin kalau semua peserta bisa mengikuti tujuan yang sama sehingga tim esports Indonesia pun tidak akan mudah menyerah jika mengikuti ajang perlombaan yang bergengsi.