digimonrpgonline.net – Apa yang terlintas di pikiranmu kalau artikel ini berjudul review Fatal Frame 2 middle of water yang bisa buat Natalia horor ikonis? Pastinya ada aura nostalgia yang hadir dalam bayangan kita semua, betul? Fatal Frame memang merupakan sebuah waralaba yang dimiliki oleh cowok yang sudah eksis sejak 2001 silam melalui PS2. Penulis masih ingat di saat dulu memainkannya di dalam game tersebut bisa hadir dibandingkan banyak game horror lainnya.
Pada tanggal 28 Oktober 2010 1 kemarin developer KOEI TECMO kembali merilis waralaba terbarunya berjudul Fatal Frame. Sejatinya, game ini sudah lebih dulu dipasarkan pada 2014 untuk konsol Wii U. Namun, akhirnya serial horor ini juga dirilis secara multiplatform untuk Windows (PC) dan konsol terbaru PS5 serta Xbox Series X. Sudah pasti kamu bakal tercengang dengan kehororan dalam gamenya ini.
Review Fatal Frame yang Ikonik dengan Kehororan untuk Kamu Mainkan
- Punya Narasi yang Cukup
Review Fatal Frame yang satu ini memang selalu dikaitkan dengan kisah horor seperti Resident Evil, Alone in the Dark, Silent Hill, atau Alan Wake. Dimana di dalam gamenya ini terdapat banyak kekerasan untuk melumpuhkan banyak musuhnya maka di dalam game pemain akan dibekali persenjataan dengan kamera yang bisa melawan balik teror dari hantunya. Developer sendiri pun telah menyuntikkan banyak plot dan narasi yang begitu unik seperti bagaimana keseruannya tersebut. Alih-alih hadir dengan jalan cerita yang linear, fatal frame yang satu ini kita bakjal dapatkan premis untuk melalui 3 pandangan alisa perspektif yang beda dalam berpetualangan lewat Yuri Kozukata, Miu Hinasaki, dan Ren Hojo. Gunung Hikami menjadi tempat paling efektif sebagai latar belakangnya dan hal ini menjadi cerita pegunungan yang sudah lama sebagai zona spiritual semacam pesugihan. Yuri sebagai karakter utama dengan kemampuannya sebagai perantara dan Miu sebagai protagonis dan tokoh utama sebagai Miku Hinasaki. Ren ini memiliki latar belakang penulis yang memiliki penyampaian narasi dan premis. Banyak nama dari karakter yang membuat repot di dalam namanya tetapi hal ini masih seru. Cukup ribet dan bikin pusing, kan? - Awalnya Menegangkan, Lama-Lama Bosan
Apa yang dihadirkan dalam Fatal Frame: Maiden of Black Water cukup identik dengan seri-seri sebelumnya. Dimana intinya itu gamenya telah menuntaskan misi tertentu dan hadapi banyak toh atau hantu yang sayangnya seluruh elemen ada hanya membekas di awal permainan. Pada intinya, gamer akan menuntaskan misi tertentu dan menghadapi roh atau hantu yang kemunculannya bisa membuat jantung berdetak kencang. Banyak keputusan Developer yang dirilis di Wii U sepertinya sebuah blunder saja. Hal ini karena mendapatkan banyak ulasan positif, Hal itu disebabkan developer yang kembali dalam mencoba peruntungan dengan rilis game ini di media multiplatform. Dimana di dalam gamenya kamu masih bisa bawakan kamera untuk memotret yang selalu membawa kamera untuk mengganggu, Uniknya bisa memodifikasi kamera dengan berbagai lensa. - Kualitas Visual Biasa Aja
Tentu ada peningkatan performa visual dibanding versi Wii U-nya, seperti pada review Fatal Frame yang satu ini. Namun, di mata penulis, semua hal yang berkaitan dengan grafis dalam game ini tampak biasa saja. Lalui ada kabar bahagianya lagi kalau nanti game ini pada versi PS5 dan Xbox Series X juga menampilkan grafis yang dinilai standar. Dimana gamenya ini mampu dalam memiliki banyak potensi untuk memaksimalkan konsol gamenya yang canggih. Tampilan paling buruk yakni pada gambaran dari setiap roh atau hantu yang merela kilaskan. Penampakan mereka sekilas sama saja dengan tampilan visual di game konsol PS3 atau Xbox 360. Untungnya, desain karakter yang dihadirkan oleh KOEI TECMO cukup menyegarkan mata. Yup, dari dulu, mereka memang terkenal jago dalam hal desain karakter yang imut dan memanjakan mata gamer. Nah bagaimana kalau menurutmu soal game yang satu ini dari ketiga ulasan diatas untuk gamenya? Masih yakin ingin mainkan gamenya tidak? Saya sebagai penulis rasanya tertantang dengan permainan ini!